Manusia sudah melewati banyak
era yang menggeparkan hati dan pemikiran setiap individu. Seperti era
pertengahan, perang dunia pertama & kedua, great depression di Amerika, dan masih banyak lagi. Selama era ini
tidak sedikit yang berubah dalam cara berpikir dan merasa.
Jenis-jenis perubahan ini
sangat banyak. Walaupun ada juga perubahan yang positif—seperti perkembangan
teknologi, ilmu pengetahuan, dan lainnya—perubahan ke arah negatif juga tak
kalah banyak. Dikarnkan pertumbuhan hal-hal yang dapat mempermudah hidup dan
kehidupan manusia berkembang sangat cepat, tidak sedikit yang tidak dapat
mengendalikan diri terhadap perubahan tersebut.
Sudah banyak kasus-kasus
negatif, secara fisik maupun psikis, yang terjadi di era sekarang. Seperti kekerasan
dalam rumah tangga, konflik ideologi, dan seterusnya. Sekilas tampak bahwa kita
sudah mulai kehilangan moral sebagai manusia tetapi sebelum kita dapat
memastikan hal itu, kita harus bertanya, “apa itu moral?”.
Menurut KBBI, moral adalah baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya;
akhlak; budi pekerti; susila. Moral dapat tercipta karena telah evolved sejak dahulu (Doris and the
Moral Psychology Research Group, 2010). Mereka setuju karena ada suatu
percobaan yang dibuat oleh Brosnan dan de Waal’s mengenai teori tersebut. Di
dalam percobaan tersebut, ada dua ekor monyet yang telah dilatih untuk menukar
koin (uang) dengan makanan. Kesimpulan dari percobaan itu adalah seekor monyet
tidak menginginkan makanan ketika ia melihat monyet lain mendapatkan makanan
yang lebih baik dengan satu koin bahkan gratis. Ada juga teori yang menyatakan
bahwa moral berkembang karena pemikiran
Kita dapat menyimpulkan bahwa
manusia memiliki moral secara pemikiran. Mengapa demikian? Karena monyet itu
sendiri mendapat pelatihan atas peunukaran koin dengan makanan. Ketika monyet
tadi melihat ada suatu transaksi yang lebih menguntungkan, ia tidak mau
mengambil transaksi miliknya.
Permasalahannya adalah, apa
kaitan percobaan diatas dengan moral di era sekarang? Kaitannya adalah di
pemikiran. Zaman sekarang manusia lebih mementingkan hasil dan prestise dari
segala hal. Banyak contoh empiris yang dapat kita ambil dari ungkapan diatas
seperti semakin banyaknya manusia yang ingin mendapatkan keuntungan material
secara cepat dengan melakukan segala cara, menjadi orang yang memiliki jabatan
tetapi tidak menjalankan tugasnya dengan baik, dan masih banyak lagi.
Telah terjadi perubahan moral
yang signifikan antara era dulu dan sekarang. Banyak faktor-faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi kerusakan moral di zaman sekarang yaitu informasi yang
terlalu cepat berputar, sosial yang tidak mendukung, sistem pendidikan yang kurang
baik, orang tua yang tidak memberikan pendidikan yang memadai, dan masih banyak
lagi.
Zaman sekarang bukanlah zaman
yang indah. Kehidupan sosial era sekarang pun sudah dirasuki oleh keuntungan
dan prestise yang tidak berlandaskan moral.
REFERENSI
Doris, John M. and the Moral Psychology Research
Group. (2010). The Moral Psychology
Handbook. New York. Oxford University Press Inc.,
Sangat membuka wawasan dan perasaan
ReplyDeleteSangat membantu juga
jadi membuat wawasan jadi luas ya, goodππ»
ReplyDeleteNiceeππ»
ReplyDeleteTerima kasih yaa, sangat bermanfaat
ReplyDeleteWah wawasan saya bertambah
ReplyDeleteBagus curhatannya π
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteGokil π
ReplyDeleteMancepp
ReplyDelete