Filsafat merupakan pondasi awal berdirinya ilmu
pengetahuan. Karena filsafat terus berkembang sejak dahulu, maka semakin banyak
pula ilmu-ilmu yang tumbuh dan berkembang. Ada banyak pembagian cabang ilmu
yang dikemukakan oleh para filsuf seperti Aristoteles, Christian Wolff, dan
lainnya tetapi pernyataan mereka dapat kita generalisasikan menjadi tiga bidang
utama yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
- Ontologi
Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas atau
membicarakan masalah “ada”/”realitas” (Akhyar Lubis, 2014). Cabang ini berpusat
kepada hal-hal yang dapat kita amati dan konsep abstrak yang dimana objeknya
dapat kita amati. Beberapa contoh pembahasan cabang ini yaitu, apa itu
matahari?; apa tujuan kita di muka bumi?; apakah kita benar-benar ada di
kehidupan ini?; dan lainnya.
- Epistimologi
Epistimologi merupakan suatu cabang yang membahas
tentang hakikat-hakikat pengetahuan seperti sumber pengetahuan, ciri-ciri pengetahuan,
batas-batas pengetahuan, manifestasi pengetahuan, dan lainnya.
- Aksiologi
Semua hal yang berkaitan dengan moral, etika, dan
estetika dalam setiap nilai ilmu pengetahuan dibahas pada cabang aksiologi.
Seperti yang telah dipaparkan secara
singakat di atas, esensi pancasila juga mengandung pilar-pilar ilmu pengetahuan
seperti ilmu pengetahuan itu sendiri. Ontologi yang terdapat pada pancasila
merupakan salah satu alasan mengapa pancasila itu didirikan dan dapat berdiri.
Sifat ontologis yang terdapat di dalam pancasila itu sendiri adalah hakekat
manusia. Manusia memiliki hak-hak yang secara ideal tidak dapat diganggu oleh
siapapun. Hakekat-hakekat itu sebenarnya telah di cantumkan kepada semua sila
yang ada pada pancasila karena itu, pancasila didirikan dan dapat berdiri
Lalu aspek-aspek suatu ideologi, filsafat,
pandangan hidup, dan lainnya (pancasila) suatu bangsa dan negara tidak akan
terlepas dari sifat epistimologi. Tanpa adanya epistimologi dalam pancasila,
suatu bangsa dan negara akan kehilangan kestabilan karena epistimologi juga
memiliki fungsi untuk menyusun suatu sistem berbangsa dan bernegara. Sama
halnya dengan pacasila yang sebagai landasan atau tolok ukur peng-aplikasi-an
suatu hal, ontologi juga memiliki fungsi yang sama.
Setelah itu, aspek aksiologi tidak kalah
pentingnya di dalam pancasila. Suatu dasar negara yang tidak ada nilai moral,
etika, dan estetika di dalam dasar tersebut, negaranya tidak akan pernah
berjalan dengan ideal. Suatu hal akan ideal jika kita menggabungkan pikiran dan
kemanusiaan di dalamnya. Karena itu, pancasila mengandung nilai-nilai moral,
etika, dan estetika di dalamnya.
Ketiga pilar-pilar penyangga eksistensi
ilmu pengetahuan sangatlah berkaitan dengan satu yang lainnya sama juga seperti
pancasila. Tanpa ada salah satu dari ketiga pilar-pilar tersebut, akan banyak
kecacatan dalam suatu tatanan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
pancasila harus memiliki ketiga pilar-pilar itu dan seperti yang telah
dijelaskan di atas, pancasila sudah memiliki ketiga esensi pilar-pilar
penyangga eksistensi ilmu pengetahuan.
Referensi:
Lubis, Dr. Akhyar Y. FILSAFAT
ILMU: KLASIK HINGGA KONTEMPORER Jakarta: Rajawali Pers, 2014
Bagus
ReplyDeleteGokil 👍
ReplyDeleteSangat bermanfaat sekali
ReplyDeleteSemoga komen saya dapat memberi makan anakmu. Btw, gud posttt
ReplyDeleteMantulll
ReplyDeleteWawasan jadi bertambah setelah membaca ini
ReplyDeletePingin meninggikan bada dengan cepat? Dan mendapatkan tubuh yang ideal?
Kunjungi cahaya99info.blogspot.com
No 9 akan membuat anda terkejut